21.7.12

Rindu dan Merindu

Hai pemilik rindu , tahu kah kamu ? di sepertiga malam tadi , aku menulis tentang rindu dan kamu . Merindu yang tak pernah bertepi . Pada telaga yang sama , aku merindu karena kamu . Di telaga rindu , nama kita terselip dengan angin dingin di sepertiga malam tadi . Menularkan rindu tak bertepi , oh sungguh aku merindu . Mengantarkan aku merasuk dalam sukmamu , mengehingkan segala kegundahan di ini hati . Oh pemilik rindu , tak mau kah kamu menengok segelintir hati yang sedang merindu ini ? Aku , kamu dan keadaan kita , masih ada pada telaga yang sama . Mungkin kelak aku harus beranjak dari telaga ini , karena tak selamanya aku menahan perih pada telaga yang selalu kamu buat sama . Dengan rindu , perlahan aku mengerti dan sedikit memahami arti sebuah pengorbanan . Mengorbankan rindu untuknya .


Seandainya kamu tahu , di sepertiga malam tadi aku benar-benar menulis rindu untuk kamu .Kemudian kamu berhasil membuat aku gagu hingga membatu pada rindu yang tak kunjung usai itu .Seandainya aku bukan rindu , seandainya aku tidak merindu , mungkin perih ini tidak akan pernah membatu . Lantas , bagaimana jika ini bukan aku ? bukan aku yang merindu . Apa kamu akan mengerti tentang rindu dan merindu ? jika ini bukan aku , apa kamu akan merasakan rindu dan merindu ? Merindu yang lalu , tinggalkanlah aku tanpa rindu terjaga untuk hatiku . Andai rindu tak memintaku bertahan disini , mungkin semua akan baik-baik saja . Tak membatu dan tak ada ragu untuk rindu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar