Sebenarnya malam ini aku ingin mengatakan sesuatu. Namun,
sepertinya aku sendiri kebingungan dengan kata apa yang harus aku
katakan diawal cerita ini. Aku bingung . bingung . bingung . Tapi ini
harus ku ungkapkan, harus ku katakan dan harus ku ceritakan. Meski entah
pada siapa , untuk apa dan karena apa . Semuanya tidak pasti kecuali
kepastian bahwa aku saat ini sedang duduk menyendiri didepan alat
modernku. Aku mencoba bersahabat dengan alatku ini. Mencoba
menterjemahkan isi hatiku pada alat modern ini meski aku tahu dia hanya
dapat mengikuti perintahku tanpa membantu aku menjawab semua kebingungan
ini. Tunggu ! aku menengok ke kanan , mengapa hanya sebuah kursi kosong
yang dapat aku lihat ? sebaiknya aku tengok ke kiri. Ah, hanya tembok
yang dihiasi gambar-gambar dari orang-orang yang tersenyum padaku. Coba
aku lihat ke belakang . Hem , (hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala).
Tidak ada apapun disini.
Ya Tuhan , ini istanaku atau istana
keluargaku ? jika ini istana keluargaku mengapa yang tersisa dan yang
terasa hidup disini hanya aku ?
Mengapa tidak ada yang menjawab
pertanyaanku ini ? oh ya, aku lupa . tadi aku bertanya pada Tuhan . dan
Tuhan hanya akan menjawab pertanyaanku melalui hati. tanpa aku mendengar
jawaban itu lewat telingaku. Bagaimana aku tau jawabannya ? sedangkan
hatiku sama dengan hati manusia lain. hati yang tidak memiliki pita
suara untuk dapat berkata dan terdengar oleh telingaku. TAPI AKU BUTUH
JAWABAN ITU SAAT INI JUGA . BAGAIMANA CARANYA ?
Aku mencoba
menutup mataku, menundukan kepala ,mencoba mengartikan apa yang menjadi
perbincangan dalam hatiku dan embiarkan alat modernku beristirahat
sejenak................................................................................................................................................................................
Aku
membuka kembali mataku. sedikit demi sedikit aku mencoba membiarkan
jariku bermain dengan alat ini dengan mengartikan perbincangan yang
terjadi didalam hatiku. sebentar ! Ku coba fokuskan. Sulit!
..............
Ya, aku tau sekarang. INI ISTANA KELUARGAKU namun disini semua anggota dari istana ini terlalu sibuk dengan dirinya hingga aku merasa bahwa istana ini adalah ISTANAKU SENDIRI.
Sekali
lagi, aku mencoba membalikan pandanganku ke arah belakang. Ada sebuah
gambar besar berfigura disana . Gambar sepasang suami istri yang
tersenyum manis dalam gambar itu. Lihat, gambar itu indah sekali.
Laki-laki yang ada dalam gambar itu memakai jas berwarna biru tua,
berkemeja putih dan berdasi biru putih. Dan disampingnya, perempuan
berkerudung hitam , memakai baju muslim berbunga dan berwarna coklat
muda serta menggenggam sebuah tas kecil. Dengan sedikit lipstik berwarna
merah dibibirnya, terlihat seperti bidadari yang selalu diceritakan
pada kisah-kisah zaman dahulu. Subhanallah, cantik sekali perempuan
itu.Andai saja diruang ini para pengguna facebook berkumpul , aku ingin
berkata "LIHAT FOTO ITU. ITU PAPA DAN MAMAHKU. LIHAT ! BAPAK KU
SUNGGUH TAMPAN MELEBIHI KETAMPANAN PAK SBY. DAN LIHAT YANG DISAMPINGNYA
, ITU MAMAHKU. LIHAT ! CANTIK SEKALI . DAN MEREKA SANGAT SERASI BAHKAN
ROMEO DAN JULIET PUN KALAH DENGAN MEREKA"
Sebentar ! mengapa tiba-tiba ada yang berbeda dengan aku saat
ini ? apa ? wajahku ? mengapa ada aliran air dipipiku ? :'( aku menangis
? mengapa ? apa yang aku tangisi ? bukankah saat ini aku sedang merasa
nyaman karena aku bisa berlama-lama memandangi gambar itu ?
Ya
Tuhan , ternyata aku menangis karena aku terlalu lama berkhayal bisa
berkata seperti apa yang ingin ku katakan tadi. Jangankan para pengguna
facebook. Berkata itu kepada anggota istana yang lainpun aku tidak bisa.
Aku hanya bisa berkata seperti itu sendiri saat ini meski ada alat
modern yang menemaniku.
Ya Tuhan , mengapa air mata ini semakin
deras ? ada apa ini ? mengapa detak jantungku berdetak lebih cepat
dibanding biasanya ? dan mengapa ingatanku berputar pada masa kecilku ?
Ya Tuhan , AKU MEMANG MERINDUKAN MASA KECILKU
Merindukan kasih sayang papa dan mama :')
Mah , Pah
Aku menyayangimu dan aku begitu merindukanmu
Lihat aku mah !
Aku bukan nda yang dulu mamah antar ke TK
Aku telah remaja mah
Aku sedang berjalan mencari kedewasaanku
Aku merindukanmu, mah, pah :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar