Jujur saja , aku mengaku
terlahir dari keluarga yang tidak begitu memiliki keakraban yang sangat
dekat . Semenjak ibuku pergi bersama Tuhan ke surga , keharmonisan
keluargaku semakin tidak jelas . Terkadang kami sangat sedih , tetapi
terkadang juga kami sangat bahagia . Adakalanya kami merasa begitu jauh ,
tapi adakalanya juga kami merasa begitu dekat .
Peristiwa yang kita
alami kita lihat dari sisi positifnya. Jadikan itu semua
sebagai proses pembelajaran bagi kita sebagai remaja menuju tahap
kedewasaan. Jauhkan segala pikiran buruk yang bisa menjerumuskan kita ke
jurang kehancuran, seperti memakai narkoba, minum-minuman keras, malah
sampai mencoba untuk bunuh
diri . Disaat kita mendapat kenyataan bahwa broken home menjadi masalah terbesar , jangan terjebak dengan
situasi dan menghakimi orangtua atau diri sendiri atas apa yang terjadi
serta marah dengan keadaan ini. Alangkah baiknya apabila kita bisa
memulai untuk menerima
itu semua dan mencoba menjadi lebih baik. Keterpurukan bukanlah jalan
keluar. Sebaiknya sih kita bisa tegar dan mencoba bangkit untuk menghadapi
cobaan ini. Tetap berusaha itu kuncinya.Tidak ada salahnya kita
mencoba sesuatu yang baru, asal bersifat positif dan dapat membentuk
karakter positif di dalam diri kita.
Broken home bukanlah
akhir dari segalanya bagi kehidupan kita. Jalan kita masih panjang untuk menjalani
hidup kita sendiri. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana dan media
pembelajaran guna menuju kedewasaan. Ingat, kita tidak sendiri dan
bukanlah orang yang gagal. Kita masih bisa berbuat banyak serta
melakukan hal positif. Menjadi manusia yang lebih baik belum tentu kita
dapatkan apabila ini semua tidak terjadi. Mungkin saja ini merupakan
sebuah jalan baru menuju pematangan sikap dan pola berpikir kita .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar