Kenapa hanya terdiam ? tatap mataku ! rasakan betapa aku ingin mengetahuinya . Apa kamu benar-benar enggan untuk menatap kedua bola mataku ? Mengapa kamu begitu ragu menatapku ? Pada kedua bola mata ini , aku tidak menyimpan apapun . Tidak menyimpan pedang atau peluru untuk membunuhmu . Percayalah ! Ini kedua bola mata yang tidak akan pernah menjebakmu .
Aku tahu , kamu mengenal waktu ! Aku tahu , kamu mengerti waktu ! Coba jelaskan kepadaku !
Mengapa masih ragu ? Mengapa bibirmu terkunci ? Apa bibirmu memang sudah tak bisa berkata sedikitpun kepadaku ?
Aku tak percaya , mengapa kamu terlalu enggan untuk bercerita ?
Ini aku , itu kamu . Aku percaya kita masih sama . Seperti kemarin kamu
menatap kedua bola mataku dengan penuh bunga , seperti kemarin kamu
bercerita kepadaku dengan penuh canda .
Mengapa terasa hambar ? Ini aku , dan aku percaya itu kamu .
Mengapa terasa berbeda ? ada apa ini ?
Ayolah , aku menunggumu mengenalkan aku kepada waktu . Menjelaskan
kepadaku apa dan bagaimana sebenarnya waktu yang kamu ketahui . Aku
mengenalmu , tapi aku tidak mengenal waktu . Kamu mengenalku dan kamu
mengenal waktu .
Sekali lagi , tatap kedua bola mataku . Katakan , jelaskan ! Aku
menunggu , tak usah terburu-buru , perlahan , iya perlahan , tak perlu
merasa ragu atau takut , sedikit saja , katakan , aku yakin kamu mampu
mengejanya .
Kumohon , mulailah menatapku . Dan yakinlah untuk ceritakan itu . Dengan
begitu , aku benar-benar tidak akan menyimpan peluru untuk membunuhmu
pada kedua bola mataku .
Sampai kapan kamu begini ?
Sampai kapan aku harus katakan bahwa aku menunggu jawaban itu ?
Sampai kapan aku harus memaksamu menatap kedua bola mataku ?
Harus ku akui , kedua bola mata ini memang sempat memerah . Bahkan
melelehkan air mata yang telah lama aku keringkan di dalamnya . Dan aku
yakin kamu tahu alasannya .
Tapi percayalah , kali ini aku akan mengeringkan air mataku . Hingga yang terjadi bukan seperti dulu .
Aku yakin , tak akan ada warna merah dalam kedua bola mataku .
Apa kamu benar-benar tak ingin menatapku ? Apa kamu benar-benar tak ingin menceritakannya kepadaku ?
Ini sakit , ini pedih , tapi ini takdir . Meskipun aku harus merasuk
kedalam kekuatan yang tidak stabil , tetapi aku akan berusaha
mengeringkan air mataku untuk mengingatmu .
Bahkan jika kamu mau , aku akan menunggu jawaban itu . Sampai kamu benar-benar berani menatap kedua bola mataku . LJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar