22.5.12

Tapi tak sesakit itu.

Ya, aku memang menginginkanmu. Tapi tidak seingin itu. Mungkin hanya pada malam hujan pada lampu temaram dan selimut yang hangat. Atau mungkin pada sore hujan dengan payung yang sedikit lebar. Atau bisa saja pada pagi berkabut di jalan turunan dekat rumah tempat kita pernah menghabiskan malam bersama. 
Tapi ternyata aku tidak seingin itu. 
Hingga akhirnya kita berdua memutuskan untuk benar-benar menjauhi garis putih yang itu. Jauh, tapi ternyata tak sejauh itu. Karena aku masih bisa merasakan tatap matamu, melirik sebentar hanya untuk memastikan bahwa aku masih di sisi sebelah sini. Dan mungkin juga karena aku masih bisa melihatmu dengan cukup jelas, bahwa saat ini di sisi sebelah sana sudah ada perempuan kecil bertopi lebar yang menggandengmu akrab. 
Aku tahu, jika seandainya pikiran manusia itu serupa angin, maka angin itu kini berhembus kepadaku. Tapi ternyata tak sebanyak itu. Perlahan kamu membalas genggaman tangan perempuan bertopi lebar, dan mulai berjalan menjauh. #20122010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar